Musim hujan kayak gini jadi ingat boneka penangkal hujan Jepang, berwarna putih yang suka digantungkan di jendela. Yak, namanya teru teru bozu. Tahukan?
Boneka tersebut dipercaya masyarakat Jepang dapat mendatangkan cuaca cerah bagi yang memasangnya. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun temurun dan anak-anak di Jepang sangat mempercayainya. Mereka selalu menyanyikan lagu Teru Teru Bozu ketika membuat boneka tersebut.
“Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, seperti langit dalam mimpi di suatu waktu, jika esok cerah aku akan memberimu lonceng emas.
Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, jika kau mengabulkan keinginanku, kita akan minum anggur beras manis yang banyak.
Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, tapi jika awan menangis, aku akan memotong kepalamu.”
Lagu tersebut dirilis pada tahun 1921 dan menyimpan kisah menyeramkan. Menurut legenda lirik itu ditujukan kepada seorang biksu yang bisa mendatangkan cuaca baik. Akan tetapi biksu itu harus kehilangan nyawanya karena ternyata cuaca tidak kunjung cerah. Kepala biksu itu dipenggal lalu dibungkus kain dan digantung di luar untuk menghentikan hujan.
Legenda lain mengatakan jika orang yang bertugas menciptakan cuaca cerah itu adalah seorang gadis yang membawa sapu, bukan seorang biksu. Karena Teru Teru Bozu berasal dari China dan menyebar ke Jepang ketika periode Heian (794-1185).
Pada suatu saat Jepang terjadi hujan lebat terus menerus yang mengguyur suatu kota. Lalu sebuah suara dari langit yang memperingatkan jika kota itu akan tenggelam jika sampai tidak ada seorang gadis yang berada di luar untuk dipersembahkan. Demi menyelamatkan semua orang, seorang gadis kemudian menjadi persembahan dengan dibawa keluar rumah sambil membawa sapu sebagai simbol untuk menyapu awan hujan dari langit. Untuk mengenang gadis pemberani yang dikenal sebagai So-Chin-Nyan di China atau Souseijou di Jepang, setiap gadis di kota tersebut kemudian membuat sosok dirinya dari kertas dan menggantungkannya di luar untuk mengembalikan cuaca menjadi cerah disaat hujan. Kini Souseijou lebih dikenal sebagai Teru teru Bozu.