Halo, selamat siang sahabat JIC News !
Admin berharap semua dalam keadaan sehat wal afiat tanpa suatu halangan berarti..
Kali ini admin akan memberikan informasi tentang “etika yang umum dilakukan orang Jepang dan sudah menjadi hal yang lumrah”.
Dalam kehidupan bermasyarakat dimanapun berada, tentu ada etika atau norma atau aturan-aturan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis yang tidak ada hukuman khusus apabila seseorang melanggarnya. Hanya saja ketika aturan/etika ini dilanggar, maka si pelanggar dianggap tidak sopan atau tidak menghargai.
Berikut ini contoh-contoh etika yang berlaku di masyarakat:
1. Etika di Eskalator
Eskalator/tangga berjalan merupakan sarana publik yang paling banyak dan mudah kita jumpai di stasiun-stasiun kereta api/bandara/pusat perbelanjaan.
   

Kedua foto diatas sekilas tampak sama, tetapi coba kamu perhatikan lagi :).

Di Tokyo, kamu harus berdiri di sisi sebelah kiri eskalator, dan membiarkan sisi kanan kosong sebagai akses bagi mereka yang sedang terburu-buru. Sedangkan di Kansai, kamu harus berdiri di sisi sebelah kanan eskalator, dan membiarkan sisi kiri kosong sebagai akses bagi mereka yang sedang terburu-buru. Kamu juga harus berpegangan pada rel eskalator. Dengan menerapkan etika penggunaan eskalator, Jepang telah mencegah terjadinya kecelakaan di eskalator dan menghormati hak pengguna eskalator.

2. Antri
Kedengarannya seperti hal yang sepele yah 🙂 namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan karena dibutuhkan kesadaran dan tenggang rasa yang tinggi. Orang Jepang memiliki budaya “malu”. Malu kalau menyerobot barisan, malu kalau membuat orang lain tidak nyaman, malu kalau membuat orang lain celaka, dan sebagainya. 
  
Di area/fasilitas umum seperti kereta, loket, toilet, pintu masuk, dan lain-lain kamu harus mengantri. walaupun tidak ada peraturan resmi yang mengatur hukuman untuk pelanggaran dalam antrian, kamu bisa saja terlibat masalah dengan orang-orang Jepang yang tidak setuju dengan pelanggaran yang kamu lakukan. So, be careful yah 🙂
3. Merokok pada tempatnya
Di kota-kota besar di Jepang sediakan tempat khusus untuk merokok atau asbak. Jika kamu melihat ada dua barang tersebut, maka kamu boleh merokok disitu.
Dan jika kamu melanggar yaitu merokok bukan pada tempatnya, maka kamu akan didenda sekitar 3.000 Yen (350.000 Rupiah).
4. “Manna- modo” atau mode senyap dalam kendaraan umum
Kamu harus menyetel hape kedalam mode getar/senyap saat berada di transportasi umum.
  
Intinya, berbicara atau bercanda boleh-boleh saja asal jangan sampai mengganggu orang lain 🙂
5. Lepas alas kaki ketika masuk rumah
Di pintu masuk rumah-rumah Jepang, ada space yang disebut “genkan”. Sepatu atau alas kaki dari luar dilepas disini dan diganti dengan alas kaki dalam rumah/indoor.
  
Jadi jika datang ke rumah, restoran, maupun tempat lainnya dan menemukan sepatu-sepatu yang berjajar di depan itu menandakan kamu harus melepas alas kakimu dan menggantinya dengan alas kaki indoor.
Ketika melepas sepatu atau alas kaki dari luar tidak boleh menginjak lantai genkan, tetapi langsung memakai alas kaki indoor, dan alas kaki indoor tidak boleh juga turun dari lantai indoor.
Setelah dilepas, sepatu atau alas kaki luar dijejer menghadap ke pintu atau ditata dirak sepatu.
6. Jangan makan sambil jalan
Di Indonesia hal ini juga mungkin berlaku bagi sebagian orang. tetapi di Jepang, hal ini menjadi etika yang perlu diperhatikan.
   
Walaupun banyak kedai makanan cepat saji  dan mesin minuman yang tersedia di banyak lokasi, orang Jepang umumnya tak melakukan makan dan minum sambil berjalan. Biasanya mereka langsung mengonsumsi di dekat kedai atau mesin minuman, baru kemudian melanjutkan perjalanan. Begitu pun dengan makan atau minum di alat transportasi umum. Kecuali untuk jarak jauh.
7. Menghormati lawan bicara
Menghormati lawan bicara dapat dilihat dari gestur tubuh. 
   
Kamu harus menggunakan kedua tangan saat memberi atau menerima barang, termasuk benda kecil seperti kartu nama. Dengan melakukan hal ini, gerakanmu memberikan pesan bahwa kamu sedang menghormati lawan bicara. Juga hindari menunjuk wajah orang lain.
8. Penempatan sumpit saat makan
Sumpit merupakan alat makan yang pokok dalam masyarakat Jepang. Orang asing yang mahir menggunakan sumpit akan membuat orang Jepang terkesan. Tapi jangan sampai kamu menempelkan sumpit dengan posisi vertikal ke dalam semangkuk nasi, karena hal ini membuat acara makanmu menjadi seperti ritual pemakaman. Jika kamu ingin menaruhnya, lebih baik letakkan pada sisi mangkuk.
   
Semoga bermnfaat ya..
Dari berbagai sumber 
https://livejapan.com/
https://www.duniaku.net/2015/
https://kawaiibeautyjapan.com/
https://travelingyuk.com/