Negara Jepang terkenal sebagai Negara yang tingkat kedisiplinan dan produktivitas kerjanya tinggi. Berkat kerjakerasnya mereka menjadi salah satu negara yang tingkat perekonomiannya sejajar dengan Negara-negara di Eropa dan Amerika. Sebelumnya kita pernah membahas budaya kerja masyarakat Jepang yang artikelnya bisa dibaca di sini. Namun, kita bahas lagi agar semakin semangat untuk bekerja. Ini dia prinsip kerja mereka yang bisa kalian contoh:
Prinsip Bushido
Bushido mempunyai arti “ksatria”, merupakan kode etik dari golongan samurai. Seorang samurai sangatlah loyal dan total terhadap tuannya. Bahkan ia rela untuk melakukan hara-kiri untuk mengembalikan kehormatan dirinya. Maka dari itu masyarakat Jepang memiliki loyalitas dan pengabdian tinggi terhadap perusahaan. Mereka juga bekerja sangat total sehingga orang Jepang cenderung loyal dan jarang berpindah perusahaan.
Konsep Keishan
Keishan berarti kreatif, inovatif dan produktif. Terbukti kita akan menemu hal-hal yang unik saat berkunjung ke Jepang. Konsep ini membuat orang Jepang selalu terbuka untuk berkarya, berinovasi dan mempelajari hal-hal baru saat bekerja.
Prinsip Kaizen
Adalah ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Jangan jadi procrastinator atau orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Harus fokus juga agar pekerjaan selesai sesuai jadwal. Jika terlambat akan menjadi sebuah kerugian bagi diri sendiri, perusahaan bahkan konsumen. Makanya kita banyak melihat orang Jepang yang sangat tepat waktu datang ke tempat kerja.
Malu Jika Pulang Lebih Cepat
Ukuran kecintaan orang Jepang pada pekerjaannya dibuktikan dengan jumlah waktu yang mereka habiskan di tempat kerja. Pekerja yang pulang lebih cepat dianggap pekerja yang tidak penting dan tidak produktif. Tanpa diawasi sekalipun mereka akan bekerja dengan baik, penuh dedikasi dan tidak ada korupsi
Senioritas
Terdapat istilah senpai dan kouhai yang berarti senior dan junior. Jepang memang masih memegang teguh senioritas. Yang muda harus patuh kepada yang lebih tua jika diberi perintah. Senior harus mengajari juniornya dan sebaliknya junior harus menghormati apa yang menjadi perintah senior.
Pembagian waktu yang efisien
Pada saat jam kerja tidak ada pekerja yang mengobrol dan bercanda. Mereka bekerja sesuai pekerjaannya masing-masing. Nah, ketika waktu hiru gohan no jikan atau makan siang tiba, mereka akan menghentikan pekerjaan dan pergi ke shokudo (kantin) untuk makan sembari mengobrol dan bercanda dengan teman-teman.
Memang masyarakat Jepang sangat disiplin dan bekerja keras. Kita bisa contoh budaya kerja mereka yang sangat bersemangat dalam bekerja tanpa banyak mengeluh. Nah untuk yang ingin magang ke Jepang bisa diterapkan tuh prinsipnya! Kalo untuk info program sekolah atau magangg di Jepang ada disini.