Jika kita minggu lalu sudah membahas makna dibalik upacara minum teh di Jepang, kali ini kita akan membahas tentang apa saja peralatan dan bagaimana langkah upacara minum teh tersebut.

Dalam pelaksanaan chanoyu alat-alat yang dipakai bernama Chadogu 「茶道具」. Chadogu mempunyai motif yang bervariasi tergantung dari acara dan musim yang sedang berlangsung. Semua peralatan ini digunakan dan dirawat dengan sangat baik, sebelum dan sesudah digunakan akan selalu dibersihkan, bahkan beberapa pembuat teh menggunakan sarung tangan saat menggunakan Chadogu.

Ini adalah beberapa alat komponen dasar dalam pelaksanaan Chanoyu:

  1.  Chakin [茶巾]: Kain persegi panjang berwarna putih yang biasanya digunakan untuk membersihkan mangkuk teh.

  1. Chawan [茶碗]: Mangkuk kecil yang digunakan untuk meminum teh. Terdapat berbagai ukuran dan bentuk. Mangkuk dengan dasar yang rendah digunakan untuk musim panas agar teh cepat dingin, sedangkan pada musim panas akan digunakan mangkuk dengan dasar yang dalam.
  2. Chaki / Natsume (茶器 / 棗): Wadah yang digunakan untuk menyimpan bubuk teh hijau. Pada dasarnya nama benda ini adalah Chaki, namun penyebutan Natsume juga sering digunakan karena ada beberapa wadah teh yang bentuknya menyerupai buah plum dengan warna coklat kemerahan dan bagian bawahnya yang lebih kecil daripada bagian atas.
  3. Chashaku (茶杓): Sendok panjang yang biasanya terbuat dari bambu, digunakan untuk mengambil teh dari natsume
  4. Chasen [茶筅] : Alat yang digunakan untuk mengocok teh. Alat ini sangat mudah rusak karena terbuat dari satu batang bambu dan bentuknya yang tipis dan kecil.
  5. Okama: gentong untuk tempat air
  6. Hishaku: sendok panjang yang berfungsi untuk mengambil air panas atau dingin selama upacara dilakukan.

Langkah-langkah pelaksaan Chanoyu

Sebelum upacara minum teh Jepang dimulai, tamu sebelumnya harus menunggu di ruang tunggu (machiai) sampai semua tamu datang dan tuan rumah siap untuk menerima tamu.

Para tamu akan berjalan di tanah yang basah (roji), yang secara simbolis membersihkan diri dari debu dunia dalam persiapan untuk upacara. Kemudian, para tamu akan mencuci tangan dan mulut mereka dari air dalam baskom batu (tsukubai) sebagai langkah pemurnian terakhir.

Selanjutnya Tuan rumah akan menerima tamu melalui pintu kecil atau gerbang yang pendek, memaksa para tamu untuk tunduk. Tuan rumah menyambut setiap tamu dengan menunduk tanpa suara.

Biasanya upacara ini dimulai saat musim dingin dimana pada bagian tengah ruangan terdapat pembakaran untuk memanaskan air. Untuk sebuah pertemuan informal, atau chakai, selama memanaskan air ini para tamu akan disuguhkan Sake dan beberapa manisan kecil Wagashi yang diletakan pada kertas khusus bernama Kaishi. Kaishi ini biasanya dibawa sendiri oleh para tamu. Jenis upacara seperti ini, biasanya lengkap dengan sake dan santai-santai sebelum teh disajikan, upacara minum teh formal dapat memakan waktu hingga empat jam.

Langkah-langkah upacara minum teh Jepang dimulai dengan pembersihan peralatan. Tuan rumah masuk dan mulai membersihkan alat-alat untuk membuat teh, termasuk mangkuk yang akan digunakan untuk meminum teh oleh para tamu,  didepan para tamu itu sendiri dengan gerakan yang halus dan detail lalu meletakan kembali alat-alat yang akan digunakan dengan posisi yang persis sama saat akan dibersihkan. Gerakan ini termasuk pertunjukan untuk para tamu. Setelah semua barang sudah siap maka tuan rumah akan mulai membuat Teh pekat.

Selanjutnya, tuan rumah menyiapkan teh dengan menambahkan tiga sendok teh bubuk matcha per tamu untuk mangkuk teh. Menyendok air panas ke dalam mangkuk dan dibawa menjadi pasta tipis. Setelah itu tambahkan lebih banyak air yang diperlukan untuk membuat teh seperti sup.

Setelah teh sudah siap, tuan rumah akan menyajikannya satu persatu kepada tamu dengan saling memberikan hormat dengan membungkuk. Sebelum diminum, tamu diharuskan memutar gelas. Setelah itu tamu harus mengelap bekas mangkuk tehnya lalu menawarkan ke tamu selanjutnya. Hal tersebut dilakukan berulang-ulang hingga semua tamu mendapatkan teh.

Setelah semua tamu meminum teh, peralatan yang digunakan dalam upacara ini kembali di bersihkan dengan dicuci. Para tamu diperbolehkan meminta izin kepada tuan rumah untuk melihat peralatan yang dipakai. Namun harus hati-hati, karena peralatan ini dinilai sebagai peralatan yang antik dan harus dihormati.

Setelah upacara selesai para tamu diperbolehkan keluar dan memberikan penghormatan dengan membungkuk pada tuan rumah.

Upacara minum teh ini bisa berlangsung selama 4 jam tergantung dari tipe upacara yang dilakukan, berapa banyak tamu yang datang dan  juga sajian yang dihidangkan.